Senin, 15 Agustus 2016

Analisa Distribusi Curah Hujan

Hal yang penting dalam pembuatan  rancangan  dan rencana adalah distribusi  curah hujan. Distribusi curah hujan adalah berbeda-beda sesuai dengan jangka waktu yang ditinjau yakni curah hujan tahunan (jumlah curah hujan dalam setahun), curah hujan bulanan (jumlah curah hujan sebulan), curah hujan harian (jumlah curah hujan 24 jam), curah hujan per jam. Dalam laporan ini penulis menggunakan data curah hujan per jam.

Analisis frekuensi diperlukan seri data hujan yang diperoleh dari pos penakar hujan, baik yang manual maupun yang otomatis. Analisis frekuensi ini didasarkan pada sifat statistik data kejadian yang telah lalu untuk memperoleh probabilitas besaran hujan yang akan datang. Dengan anggapan bahwa sifat statistik kejadian hujan yang akan datang masih sama dengan sifat statistik kejadian hujan masa lalu. (Suripin, 2004)

Perencanaan   persungaian   biasanya   diadakan   setelah   ditentukannya   batas-batas besaran  hidrologi  yang  terjadi  karena  fenomena  alam  yang  mendadak  dan  tidak  normal. Karena itu perlu dihitung kemungkinan  debit atau curah hujan yang lebih kecil atau lebih besar   dari   suatu   nilai   tertentu,   berdasarkan   data-data   yang   diperoleh   sebelumnya. (Sosrodarsono dan Tominaga, 1985)

Dalam analisis frekuensi curah hujan data hidrologi dikumpulkan, dihitung, disajikan dan ditafsirkan dengan menggunakan prosedur tertentu, yaitu metode statistik. Pada kenyataannya  bahwa  tidak  semua  varian  dari  suatu  variabel  hidrologi  terletak  atau  sama dengan nilai rata-ratanya. Variasi atau dispersi adalah besarnya derajat atau besaran varian di sekitar nilai rata-ratanya. Cara mengukur besarnya dispersi disebut pengukuran dispersi (Soewarno, 1995).

Adapun cara pengukuran dispersi antara lain :

1)  Deviasi Standar (S)

2)  Koefisien Skewness (Cs)

3)  Pengukuran Kurtosis (Ck)

4)  Koefisien Variasi (Cv)